Rumahrakyat.news- Makassar, 30 Desember 2024 — Organisasi Pengurus Wilayah Barisan Oposisi Mahasiswa Sulawesi Selatan (BOM Sulsel) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Makassar menggelar aksi demonstrasi pada Senin, 30 Desember 2024. Aksi ini bertujuan menyuarakan sikap terkait dugaan adanya aktivitas prostitusi, pelanggaran jam operasional Tempat Hiburan Malam (THM) di Grand Maleo Hotel Makassar, serta dugaan bahwa Helen’s Play Mart di Jalan A.P. Pettarani beroperasi tanpa mengantongi izin usaha sesuai aturan Peraturan Daerah (Perda) Kota Makassar.
Dipimpin oleh Jenderal Lapangan (Jendlap) BOM Sulsel, Arif Rimbawan, dengan jumlah massa sekitar 40 orang, dan Jenderal Lapangan PMII Kota Makassar, Ridwan, yang membawa sekitar 100 orang, para peserta aksi memulai kegiatan mereka pada pukul 13.00 WITA. Aksi tersebut berlangsung di depan sekretariat DPRD Kota Makassar yang berlokasi di Jalan A.P. Pettarani.

Dalam orasinya, Arif Rimbawan menegaskan bahwa dugaan pelanggaran ini merupakan bentuk pelanggaran moral dan hukum yang tidak dapat dibiarkan. "Kami meminta pihak DPRD Kota Makassar untuk segera turun tangan dan mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas yang mencoreng nama baik Kota Makassar ini," ujar Arif.
Sementara itu, Ridwan dari PMII menyampaikan bahwa aksi ini juga merupakan bentuk kontrol sosial terhadap pemerintah dan aparat penegak hukum. "Kami hadir untuk memastikan bahwa pemerintah tidak abai terhadap persoalan yang melibatkan moralitas, ketertiban umum, dan kepatuhan terhadap aturan perizinan. Pelanggaran jam operasional THM serta dugaan operasional tanpa izin seperti yang dilakukan Helen’s Play Mart ini harus dihentikan," tegas Ridwan.

Para peserta aksi membawa berbagai spanduk dan poster berisi tuntutan agar Grand Maleo Hotel Makassar dan Helen’s Play Mart segera ditindak. Mereka juga meminta aparat kepolisian dan pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan terhadap aktivitas usaha di Kota Makassar yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Setelah berorasi selama beberapa jam, perwakilan dari kedua organisasi diterima oleh anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi PKS, Adi Akbar dan Hartono, untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret untuk menyelesaikan isu yang menjadi perhatian masyarakat luas.
Aksi yang berlangsung dengan damai ini merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu sosial yang berkembang di Kota Makassar. Mereka menegaskan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan tidak segan untuk menggelar aksi lanjutan jika tuntutan mereka tidak segera ditindaklanjuti.
