News

Anggota TNI di NTT ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Stres Karna Diminta Mahar 250 Juta

Ilustrasi. Pratu AT (24) ditemuakan tewas gantung diri di Lobalain, Rote Ndao.

RUMAHRAKYAT.NEWS - KupangSeorang anggota TNI AD di Nusa Tenggara Timur (NTT), Pratu AT (24), ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di sebuah pohon asam yang berada di Kelurahan Mokdale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao. Jenazah ditemukan pada Minggu (12/1) sekitar pukul 06.46 WITA.

"Iya benar, ada anggota yang gantung diri di Rote," ujar Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Beretto Nunes, saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Minggu.

Menurut Brigjen Joao, korban merupakan Babinsa yang bertugas di Kelurahan Olafulihaa di bawah Koramil 1627-02/Pantai Baru Kodim 1627/Rote Ndao.

Ia mengungkapkan bahwa jenazah Pratu AT ditemukan oleh seorang petugas bandara dalam kondisi tergantung di sebuah pohon asam yang berada di pinggir jalan menuju Bandara D.C Saudale. Setelah menerima laporan, pada pukul 07.20, seorang anggota Kodim 1627 segera menuju lokasi. Setelah dilakukan pengecekan, diketahui korban adalah Pratu AT.

"Laporan ini langsung diteruskan kepada Dandim 1627 Rote Ndao dan Pasi Ops Kodim 1627," jelas Joao.

Joao menduga, alasan korban mengakhiri hidupnya adalah karena tekanan akibat tidak mampu memenuhi permintaan calon mertuanya, yang meminta mahar pernikahan sebesar Rp250 juta. Sementara itu, korban hanya memiliki uang Rp40 juta di rekeningnya.

Di tempat terpisah, Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, menyampaikan bahwa petugas kepolisian juga segera menuju lokasi setelah menerima laporan tersebut.

Mardiono menjelaskan, saat ditemukan, korban mengenakan kaos berwarna hijau dengan kombinasi putih dan celana pendek hijau. Di sekitar lokasi, ditemukan pula sandal hitam, topi hitam, dan sebuah ponsel hitam yang berada sekitar satu meter dari pohon tempat korban ditemukan.

"Tinggi posisi korban tergantung sekitar 30 cm dari tanah," imbuh Mardiono.

Setelah dilakukan evakuasi, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ba’a untuk pemeriksaan medis. Menurut hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dokter yang melakukan pemeriksaan menyebutkan bahwa leher korban patah akibat jeratan tali.

Jenazah Pratu AT telah diserahkan kepada pihak keluarga yang telah menerima kejadian ini. Korban kemudian disemayamkan di rumah duka.

Mardiono juga menambahkan bahwa polisi telah memeriksa beberapa saksi dan menjalin koordinasi dengan Detasemen Polisi Militer Angkatan Darat serta Kodim 1627 Rote Ndao.