News

Hadapi Tantangan Global, BI Prediksi Sulsel Tetap Survive

Makassar, Rumahrakyat.news - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda, menyampaikan bahwa perekonomian Sulawesi Selatan saat ini masih menghadapi berbagai tantangan, baik yang berasal dari kondisi global maupun domestik.

Menurutnya, tantangan dari sektor ekonomi global masih belum banyak berubah, dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik serta lambatnya penurunan inflasi global. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan mengalami perlambatan pada 2025 dan 2026.

"Meski demikian, perekonomian nasional pada 2025 tetap menunjukkan optimisme, dengan proyeksi pertumbuhan berkisar antara 4,8 hingga 5,6 persen. Kenaikan ini didukung oleh konsumsi rumah tangga yang stabil dan diperkirakan meningkat, serta kinerja positif pada sektor investasi dan ekspor," ungkapnya dalam pernyataan resminya, Kamis (30/1/2025).

Rizki menambahkan bahwa meskipun dihadapkan pada berbagai hambatan, inflasi di Indonesia masih akan terkendali dalam kisaran target 2,5±1 persen. Hal ini didukung oleh kebijakan fiskal yang hati-hati, kebijakan moneter yang berorientasi pada stabilitas dan pertumbuhan, serta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Dari perspektif ekonomi domestik, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan III-2024 tercatat mencapai 5,08 persen secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,98 persen, dan juga melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 4,95 persen.

"Pertumbuhan ekonomi ini terutama ditopang oleh kinerja Lapangan Usaha (LU) di sektor pertanian dan perdagangan, sejalan dengan berlanjutnya musim panen padi, peningkatan hasil perikanan, serta meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang penyelenggaraan Pilkada," jelasnya.

Dari segi stabilitas harga, inflasi di Sulawesi Selatan pada tahun 2024 relatif terkendali di angka 1,23 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional dan masih berada di bawah target inflasi nasional yang ditetapkan sebesar 2,5±1 persen.

"Secara spasial, inflasi tahunan di seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulawesi Selatan juga tetap terjaga di bawah target inflasi nasional," tutupnya.