DPRD

Pertemuan Bulanan Seniman Makassar Jadi Wadah Strategis Aspirasi dan Pelestarian Budaya

Rumahrakyat.news - Makassar, 28 Januari 2025 — Ajang silaturahmi bulanan para seniman dan budayawan Kota Makassar kembali berlangsung di Kedai Kasumba, Sao Panrita UNM Parangtambung, Selasa (28/01/2025). Kegiatan ini telah memasuki bulan ketiga sejak pertama kali diinisiasi pada November 2024, dan kini menjadi forum penting untuk berdiskusi seputar dinamika dunia seni di Kota Daeng.

Dalam pertemuan tersebut, hadir Andi Makmur Burhanuddin (AMB), anggota DPRD Kota Makassar yang akrab disapa Noval di kalangan pegiat seni. Ia menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar ajang berkumpul, melainkan platform strategis untuk menyuarakan aspirasi para pelaku seni kepada pihak legislatif maupun eksekutif.

“Kalau ada aspirasi kolektif dari teman-teman seniman, saya siap menjembatani ke DPRD dan pemerintah kota. Karena itu adalah tugas saya hari ini sebagai wakil rakyat,” ucap AMB, yang juga pernah memimpin Sanggar Merah Putih Makassar, salah satu komunitas seni tertua di kota ini.

Salah satu topik hangat yang mencuat dalam forum ini adalah keberlangsungan fungsi Gedung Society de Harmonie yang dikenal sebagai Gedung Kesenian Makassar. Para seniman menyampaikan kekhawatiran atas menurunnya peran gedung tersebut sebagai pusat kegiatan kesenian.

AMB menekankan pentingnya melestarikan nilai historis gedung itu. Ia mengingat bagaimana seniman berjuang mempertahankannya pada tahun 1998 sebagai ruang ekspresi dan komunikasi seni. Namun kini, fungsinya mulai tergeser.

“Kita perlu kembali duduk bersama dan menyusun langkah konkret agar gedung ini bisa kembali aktif sebagai rumah seni dan budaya Makassar,” tegas AMB.

Selain membahas soal gedung kesenian, forum juga mengulas langkah-langkah strategis dalam menjaga keberlangsungan kebudayaan lokal. Budayawan Asmin Amin mengajukan empat strategi utama: pembentukan lembaga independen untuk seniman, penyediaan regulasi dan dukungan dana, perlindungan komunitas seni, serta konsistensi penyelenggaraan event budaya.

Ketua Satu Pena Sulsel, Rusdin Tompo, menambahkan pentingnya penguatan jalur advokasi ke DPRD. Ia mengusulkan adanya pertemuan langsung dengan legislatif, khususnya Fraksi PKB yang kini diketuai oleh AMB dan menjadi bagian dari Komisi A DPRD Kota Makassar.

Seniman visual AH Rimba dan sutradara teater Bahar Merdhu juga menyampaikan ide untuk menjadikan forum ini sebagai ruang silaturahmi rutin sekaligus sarana pengembangan ide kreatif. Mereka berencana menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk membedah strategi penguatan seni dan budaya secara lebih sistematis.

Diskusi berlangsung hangat hingga larut malam, dipandu oleh moderator Irwan AR. Meski forum resmi telah ditutup, sejumlah seniman masih bertahan dan meneruskan perbincangan hingga dini hari, menunjukkan semangat dan kepedulian tinggi terhadap masa depan seni lokal.

Kolaborasi yang semakin erat antara seniman, budayawan, dan unsur legislatif diharapkan dapat melahirkan kebijakan yang berpihak pada kemajuan kesenian Makassar. Dukungan pemerintah pun dinilai krusial demi membangun ekosistem budaya yang hidup, progresif, dan berdampak luas bagi masyarakat.