Makassar - Rumahrakyat.news - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hj. Umiyati, S.Kom., memulai kegiatan Reses Masa Sidang Ketiga Tahun Sidang 2024/2025 dengan menyerap berbagai aspirasi masyarakat. Titik pertama reses ini dilaksanakan di JL. Tamangngapa Raya No. 14, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, pada Kamis, 19 Juni 2025, pukul 09.30 WITA.
Kehadiran Hj. Umiyati disambut antusias oleh warga setempat yang telah menantikan momen dialog langsung dengan wakil rakyat mereka. Reses ini menjadi forum penting bagi masyarakat untuk menyampaikan keluh kesah serta harapan mereka kepada anggota dewan, memastikan suara mereka terwakili dalam perumusan kebijakan di tingkat kota.
Suasana diskusi berlangsung hangat dan interaktif, mencerminkan tingginya partisipasi publik dalam proses demokrasi. Masyarakat secara bergantian menyampaikan poin-poin penting yang menjadi perhatian utama di lingkungan mereka. Hj. Umiyati tampak seksama mendengarkan setiap masukan, sesekali mencatat poin-poin krusial yang diutarakan.
Salah satu aspirasi utama yang mencuat datang dari H. Alimuddin. Dalam sesi tanya jawab, H. Alimuddin secara lugas menyoroti persoalan ekonomi yang kini mendera sebagian besar masyarakat. Ia mengungkapkan sulitnya warga dalam mencari dan mendapatkan lapangan pekerjaan, sebuah kondisi yang berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga.
H. Alimuddin berharap DPRD Kota Makassar dapat mencari solusi konkret untuk mengatasi permasalahan pengangguran ini. "Masyarakat kami saat ini sangat susah untuk mendapatkan lapangan pekerjaan. Mohon kiranya Ibu Dewan bisa membantu mencarikan jalan keluar agar anak-anak muda kami bisa punya penghasilan," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Hj. Umiyati mengakui bahwa isu pengangguran memang menjadi tantangan serius yang perlu ditangani bersama oleh pemerintah kota. Ia berkomitmen untuk membawa aspirasi ini ke dalam rapat-rapat komisi dan menggalakkan program-program yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja, baik melalui sektor formal maupun informal.
Tak hanya isu ekonomi, sektor pendidikan juga menjadi perhatian serius dalam reses kali ini. Aspirasi signifikan datang dari Hj. Salma, yang menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan kerja. Hj. Salma mendesak agar pemerintah kota menyiapkan lebih banyak program pelatihan bagi warga, khususnya para pemuda dan ibu rumah tangga.
"Kami butuh pelatihan-pelatihan kerja agar warga kami punya keahlian. Karena hal tersebut pasti sangat membantu untuk ekonomi keluarga," ujar Hj. Salma dengan penuh harap.
Ia percaya bahwa dengan keahlian yang memadai, masyarakat akan lebih mandiri dan mampu menciptakan peluang usaha sendiri.
Selain itu, Hj. Salma juga mengajukan pertanyaan terkait program pembagian baju sekolah gratis. Ia secara spesifik menanyakan apakah program tersebut hanya diperuntukkan bagi siswa sekolah negeri. "Bagaimana dengan pembagian baju sekolah? Apakah pembagian baju gratis khusus untuk sekolah negeri? Bagaimana dengan sekolah swasta, apakah mendapatkan juga?" tanyanya.
Pertanyaan Hj. Salma mengenai pemerataan bantuan pendidikan ini menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap kesetaraan akses program pemerintah. Adanya kekhawatiran bahwa bantuan hanya menyentuh satu segmen masyarakat menjadi sorotan penting yang perlu dijawab oleh pemerintah kota.
Menyikapi pertanyaan tersebut, Hj. Umiyati menjelaskan bahwa program bantuan seragam sekolah gratis memang menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meringankan beban orang tua. Ia berjanji akan mengkonfirmasi kembali detail kebijakan mengenai cakupan sekolah swasta dalam program tersebut, serta berupaya agar bantuan pendidikan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan tanpa memandang status sekolah.
Reses ini menjadi bukti nyata komitmen DPRD Kota Makassar, khususnya Hj. Umiyati, dalam menjalankan fungsi representasi dan pengawasan. Seluruh aspirasi yang terkumpul akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam merumuskan kebijakan dan program prioritas di masa mendatang, demi terwujudnya Makassar yang lebih sejahtera dan berdaya saing. (*)
