Makassar - Rumahrakyat.news - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Irwan Hasan, gencar menyerap aspirasi masyarakat dalam rangkaian kegiatan Reses Masa Sidang Ketiga Tahun Sidang 2024/2025. Irwan Hasan mengunjungi enam titik lokasi berbeda di wilayah Kecamatan Mariso dan Tamalate selama empat hari, mulai Kamis, 19 Juni hingga Rabu, 25 Juni 2025. Intensitas ini menunjukkan komitmennya untuk berinteraksi langsung dengan konstituen dan mengidentifikasi permasalahan krusial yang dihadapi warga kota.
Rangkaian reses ini menjadi forum penting bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai keluhan dan harapan mereka, mulai dari masalah infrastruktur dasar, layanan publik, hingga program bantuan sosial. Irwan Hasan tampak seksama mendengarkan setiap masukan, mencatat poin-poin penting yang akan diperjuangkan di tingkat legislatif.
Hari Pertama Reses: Fokus Masalah Drainase dan Penerangan Jalan
Pada Kamis, 19 Juni 2025, pukul 14.00 WITA, Irwan Hasan memulai reses di titik pertama yang berlokasi di Jl. Ampera Raya RT 002/RW 007, Kelurahan Panambungan, Kecamatan Mariso, Kota Makassar. Beberapa aspirasi utama warga di lokasi ini didominasi oleh isu infrastruktur.

Warga menyampaikan kebutuhan akan perbaikan penutup IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Penutup yang rusak tidak hanya membahayakan warga tetapi juga dapat menimbulkan bau tidak sedap. Selain itu, masalah drainase yang tersumbat atau buntu menjadi keluhan umum, di mana warga meminta agar dapat dibuatkan saluran drainase yang baru.
Terkait drainase, warga juga menyoroti kondisi drainase di Cendrawasih 3. Mereka meminta perhatian khusus dari Pemerintah Kota Makassar untuk segera memfasilitasi perbaikannya, mengingat seringnya terjadi genangan air.

Lanjut himpunan aspirasi di titik pertama, warga juga mengeluhkan kurangnya penerangan jalan. Mereka secara spesifik membutuhkan lampu jalan di lima titik di RT 004/RW 007, demi keamanan dan kenyamanan aktivitas malam hari.
Masih terkait drainase, warga melaporkan drainase yang banyak sedimen pasir dan bahan material lainnya di Jl. Rajawali 1 Lr. 13A. Mereka berharap Dinas terkait, khususnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, untuk segera melakukan pengerukan drainase tersebut.
Hari Kedua Reses: Banjir, PKH, KIS, dan Kemacetan
Pada Jumat, 20 Juni 2025, pukul 14.00 WITA, Irwan Hasan melanjutkan reses ke titik kedua di Jl. Hati Murni RT 005/RW 003, Kelurahan Mattoanging, Kecamatan Mariso. Di sini, beragam aspirasi berhasil dihimpun.
Warga kembali mengeluhkan masalah air dengan permintaan pembuatan saluran air atau drainase baru di Jl. Hati Mulia, menandakan masalah drainase yang belum teratasi di banyak wilayah.

Persoalan Program Keluarga Harapan (PKH) juga mencuat. Warga berharap program ini dapat dievaluasi kembali dan dilakukan pembaharuan data penerima, serta menerapkan sistem graduasi bagi penerima yang sudah dianggap mampu. Hal ini untuk memastikan PKH tepat sasaran dan berkelanjutan.
Terkait dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang sudah tidak aktif lagi, warga meminta agar Dinas Sosial Kota Makassar dapat mensosialisasikan hal ini ke masyarakat. Banyak warga masih tidak memahami prosedur dan persyaratannya, sehingga menyulitkan mereka mengakses layanan kesehatan.

Terakhir, warga menyoroti masalah kemacetan yang sering terjadi di depan Politeknik Maritim AMI Makassar di Jl. Nuri Baru, Kelurahan Sambung Jawa, Kecamatan Mamajang. Mereka berharap Dinas terkait, khususnya Dinas Perhubungan Kota Makassar, dapat mengatasi masalah kemacetan tersebut.
Hari Ketiga Reses: Kanal, Paving Block, dan Sampah
Pada Sabtu, 21 Juni 2025, pukul 14.00 WITA, Irwan Hasan melanjutkan reses ke titik ketiga yang berlokasi di Jl. Hati Murni RT 002/RW 002, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Mariso.
Di lokasi ini, warga menyampaikan kebutuhan akan pengerukan kanal dan perbaikan kanal. Kanal yang tidak terawat menjadi pemicu utama banjir di wilayah tersebut.

Warga juga meminta agar Pemerintah Kota Makassar lebih peka terhadap pemasangan paving block, agar pemasangan lebih tepat dan kualitas dari paving block lebih bagus, karena rata-rata paving block yang dipasang gampang rusak. Hal ini menunjukkan perhatian warga terhadap kualitas infrastruktur yang dibangun.

Selain itu, warga mengeluhkan kebutuhan armada tempat pembuangan sampah karena di wilayah ini kadang sampah dibuang bukan pada tempatnya. Kurangnya fasilitas penampungan sampah menyebabkan masalah kebersihan lingkungan.
Hari Keempat Reses: Kebersihan Kanal, Fasum, dan Genangan Air
Pada Senin, 23 Juni 2025, pukul 14.00 WITA, reses Irwan Hasan memasuki titik keempat di Jl. Rajawali Lr. 299 RT 003/RW 003, Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso.
Aspirasi yang terhimpun adalah permohonan perhatian Pemerintah Kota Makassar terkait kebersihan Kanal Jonggol. Lebih lanjut, persoalan pembuangan tinja di kanal tersebut sangat membutuhkan pembuatan IPAL. Kondisi ini mengancam kesehatan masyarakat dan mencemari lingkungan.

Warga juga memohon perhatian Pemerintah Kota Makassar, dalam hal ini dinas terkait, untuk menegur warga yang berada di Jl. Merak karena membangun fasilitas umum (fasum) di atas saluran air yang dapat menghambat fungsi saluran air dan memicu banjir.
Terkait Taman Pajonga Dg. Ngalle, warga memohon perhatian Pemerintah Kota Makassar agar kondisi taman ini tetap bersih, subur, dan asri. Pemeliharaan taman kota penting untuk ruang hijau dan rekreasi warga.

Terakhir, warga memohon bantuan pemerintah setempat untuk dapat memperhatikan Lorong 301 karena setiap hujan turun pasti air akan tinggal atau tergenang, mengindikasikan masalah drainase yang belum terselesaikan di lorong tersebut.
Hari Kelima Reses: Drainase, Lampu Jalan, dan Musrenbang
Pada Selasa, 24 Juni 2025, pukul 14.00 WITA, reses berlanjut ke titik kelima di Jl. Sultan Alauddin Lr. 6 RT 002/RW 009, Kelurahan Pa’baeng Baeng, Kecamatan Tamalate.

Beberapa aspirasi yang dihimpun di kegiatan reses ini meliputi kebutuhan akan perbaikan drainase dan sedimentasi di Jl. Sultan Alauddin Lr. 6 RT 002/RW 009 karena setiap hujan turun pasti banjir.
Warga juga menyampaikan kebutuhan lampu jalan di area kuburan karena sering terjadi perang kelompok dan kriminalitas lainnya. Selain itu, banyak lampu jalan yang tidak berfungsi, utamanya bohlam lampu, di beberapa titik wilayah.

Terakhir, warga meminta agar usulan mereka dalam musrenbang dapat diperhatikan dan direalisasikan, menunjukkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.
Hari Keenam Reses: Air Bersih, Jalan, dan Bansos
Titik terakhir, titik keenam, dilaksanakan pada Rabu, 25 Juni 2025, pukul 14.00 WITA, di Jl. Andi Tonro IV Lr. 4 RT 002/RW 008, Kelurahan Pa’baeng Baeng, Kecamatan Tamalate.
Beberapa aspirasi warga yang terhimpun adalah terkait infrastruktur jalan di Jl. Andi Tonro IV. Warga memohon perhatian Pemerintah Kota Makassar, khususnya drainase karena saluran air tidak mengalir/buntu sehingga butuh untuk dikeruk.

Warga juga membutuhkan lampu jalan dan tiang lampu di beberapa titik wilayah Jl. Andi Tonro. Ini adalah kebutuhan dasar untuk keamanan dan aktivitas malam hari.
Masalah suplai air bersih dari PDAM Makassar menjadi keluhan serius. Sekitar 40% warga di Jl. Andi Tonro 4 membutuhkan suplai air bersih, dan sebagian warga yang sudah mendapatkan suplai air dari PDAM kadang tidak mengalir dari pagi hingga malam. Warga mengaku sudah beberapa kali mengadu ke PDAM Makassar tetapi sampai saat ini belum ada respons.
Warga juga membutuhkan peningkatan jalan sesuai standar yang ditetapkan di Jl. Andi Tonro 4 Lr. 3. Terakhir, mengenai bantuan sosial (bansos), warga memohon penjelasan dari Pemkot agar bansos tepat sasaran dan mekanisme penyalurannya transparan.
Seluruh aspirasi yang telah dicatat dalam enam titik reses ini akan menjadi bahan perjuangan Irwan Hasan di DPRD Kota Makassar. Ia berkomitmen untuk membawa setiap masukan masyarakat ke dalam pembahasan anggaran dan perumusan kebijakan, demi mewujudkan Kota Makassar yang lebih baik bagi seluruh warganya. (*)
